Manajemen Arus kas
Pentingnya Aspek Keuangan dalam Bisnis Ritel
Setiap usaha
dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk
memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung
dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang
tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif
karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas,
koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak
keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak
pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang
tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan
organisasi. Dalam topik ini kami akan memberikan pengetahuan dasar dan
aspek-aspek yang sangat penting yang harus dipelajari oleh calon bisnis
entrepreneur untuk menghindari resiko manajemen yang dapat menyebabkan
kegagalan usaha.
Perlu juga ada pengetahuan
dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan. Pemahaman atas aspek
ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi
terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana
untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Dalam topik ini
akan dibahas pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah
dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi,
struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan lainnya.
1. Pengertian ARUS KAS (CASH FLOW)
Cash
flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada diperusahaan dalam suatu
periode tertentu. Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk (cash in) ke
perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan
berapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.
Uang
masuk dapat berupa pinjaman dari lembaga keuangan atau hibah dari pihak
tertentu. Uang masuk juga dapat diperoleh dari penghasilan atau pendapatan yang
diperoleh dari penghasilan atau pendapatan yang diperoleh dari yang berhubungan
langsung dengan usaha yang sedang dijalankan seperti penjualan. Disamping itu,
uang masuk bisa pula berasal dari pendapatan lainnya yang bukan dari usaha
utama.
Uang
keluar merupakan sejumlah uang yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode,
baik yang langsung berhubungan dengan usaha yang dijalankan, maupun yang tidak
ada hubungannya saama sekali dengan usah utama. Uang keluar ini merupakan
biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk berbagai keperluan yang
berkaitan dengan kegiatan usaha, seperti pembayaran cicilan utang dan bunga
pinjaman, biaya produksi, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran dan biaya
lain-lainnya.
Dalam
cash flow semua data pendapatan yang akan diterima dan biaya yang akan
dikeluarkan baik jenis, maupun jumlahnya di estimasi[1]
sedemikian rupa, sehingga menggambarkan kondisi pemasukan dan pengeluaran
dimasa yang akan datang.
Estimasi
pendapatan dan biaya merupakan perkiraan berapa pendapatan yang akan diperoleh
dan berapa besarnya biaya yang akan dikeluarkan dalam suatu periode. Kemudian
jenis-jeis pendapatan dan biaya apa saja yang dikeluarkna serta berapa besar
pendapatan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan setiap pos. Pada akhirnya
cash flow aka terlihat pada kas akhir yang diterima perusahaan.
Jadi,
arus kas adalah jumlah uang yang masuk
dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari investasi dilakukan sampai dengan
berakhirnya investasi tersebut. Dalam hal ini bagi investor yang terpenting
adalah berapa kas bersih yang diterima dari uang yang diinvestasikan dasuatu
usaha pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang
diterima perusahaan dikarenakan:
- Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari
- Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo
- Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali
Mengukur kelayakan
suatu proyek secara finansial dimulai dari estimasi biaya dan pendapatan yang
dihasilkan dari proyek tersebut. Estimasi biaya akan mencakup :
1. Estimasi biaya investasi awal
Estimasi
segala biaya yang merupakan pengeluaran yang dipergunakan untuk memperoleh aset
fisik yang diharapkan memiliki umur pemakaian lama, meliputi biaya memperoleh
ijin usaha, biaya peralatan, biaya instalansi, biaya engineering, biaya
pelatihan, biaya pembelian tanah, dan lain-lain.
2. Estimasi biaya operasi
Biaya
operasi umumnya diklasifikasikan atas:
a. biaya
langsung (segala biaya yang terkait langsung dengan proses
produksi mencakup biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung),
b. biaya
tidak langsung (segala biaya yang tidak terkait
langsung dengan proses produksi mencakup biaya bahan tak langsung, biaya tenaga
kerja tak langsung) dan
c. biaya
komersial (mencakup biaya pemasaran, biaya administrasi).
3. Estimasi pendapatan
Proyeksi
pendapatan dapat dilakukan dengan melakukan estimasi jumlah konsumen yang mampu
diraih, serta pendapatan yang diperoleh per konsumen yang terkait dengan
komponen harga produk per unit.
Pada akhirnya dapat dilakukan evaluasi atas kelayakan
suatu proyek secara finansial berdasarkan cash flow yaitu aliran
kas yang akan dihasilkan oleh suatu proyek. Perlu dicatat bahwa dasar evaluasi
adalah menggunakan cash flow dan bukan menggunakan pendapatan, karena
hanya kas-lah yang dapat dipergunakan oleh perusahaan kelak untuk membayar
dividen atau dipergunakan untuk investasi kembali.
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang
relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu
periode meliputi:
- Aktivitas Operasi (operating activities)
- Aktivitas Investasi (investing activities)
- Aktivitas Pembiayaan (financing activities)
Jenis-jenis
cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:
- Inital cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaran-pengeluaran pada awal periode untuk investasi. Contoh biaya pra-investasi adalah pembelian tanah, gedung, mesin peralatan, dan modal kerja.
- Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
- Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek
2. Pentingnya laporan arus kas
Dengan
adanya Laporan Laba/Rugi dan Neraca, kita bisa mengetahui posisi keuangan
perusahaan pada saat tertentu (dilihat dari Neraca) dan mengetahui hasil
aktivitas usaha (Laba atau Rugi) perusahaan untuk periode tertentu. Akan tetapi
karena laporan keuangan sebagian besar menganut sistem accrual (pendapatan dan
cost/biaya diakui pada saat transaksi terjadi meskipun realisasi kas belum
terjadi).
Adapun
fungsinya adalah untuk mengetahui realisasi kas masuk dan keluar perusahaan,
sehingga dapat diprediksi potensi realisasi kas di masa yang akan datang
(tingkat liquiditas). Termasuk juga untuk mengetahui potensi kemampuan
perusahaan untuk membagikan keuntungan perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk
kas (pembagian dividen).
Walaupun
saldo akhir kas sudah bisa dilihat pada Neraca, tetapi dari neraca, belum
tergambar secara terperinci, mengenai :
(-) Dari
aktivitas apa saja kas dihasilkan ?
(-) Untuk
aktivitas apa saja kas dikeluarkan ?
Untuk
itulah, Laporan Arus Kas diperlukan.
3.
Elemen-elemen Laporan Arus Kas
Realisasi
Kas (kas masuk/keluar) dikelompokkan ke dalam tiga jenis aktifitas, yang selanjutnya
menjadi elemen Laporan Arus Kas, yaitu :
- Aktifitas Operasi (Operating Activities)
Arus kas (masuk/keluar) yang berasal dari kegiatan utama perusahaan (yang biasa disebut operasional perusahaan), yang tercermin dari Laporan Laba/Rugi perusahaan.- Aktifitas Investasi (Investing Activities)
Arus kas (masuk/keluar) yang berasal dari aktivitas-aktivitas investasi. Kegiatan yang digolongkan ke dalam kelompok ini adalah semua kegiatan kas yang terkait dengan aktifitas pembelian/penjualan aktiva perusahaan, penerimaan/pengeluaran kas terkait dengan piutang perusahaan dengan entitas lain.- Aktifitas Pendanaan (Financing Activities)
Arus kas yang berasal dari transaksi utang (kewajiban) perusahaan, baik yang berupa penambahan maupun pelunasan utang. Arus kas yang berasal dari penerbitan saham atau instrument sekuritas lainnya pun dimasukkan ke dalam kelompok ini.
4. Menaksir Arus Kas
Masalah
dalam penaksiran arus kas bukan hanya menyangkut akurasi taksiran, tetapi juga
perlu memahami arus kas yang relevan. Per definisi, karena taksiran menyangkut
masa yang akan datang. Maka selalu terbuka peluang untuk melakukan kesalahan.
Kesalahan mungkin tidak sengaja dilakukan, tetapi mungkin juga senngaja
dilakukan. Sponsor yanng sangat ingin proyek tersebut dilaksanakan, akan
cenderung memberikan taksiran yang selalu optimis. Karena itulah diperlukan
evaluasi oleh bagian keuangan. Tidak kalah pentingnya adalah penaksiran arus
kas yang relevan. Bagian keuangan sering bartanggung jawab dalam masalah ini.
Untuk menaksir arus kas yang relevan perlu diperhatikan hal-hal berikut:
- Taksirlah arus kas atas dasar setelah pajak. Perhatikan bahwa yang dinikmati oleh pemilik perusahaan adalah kaas masuk bersih setelah pajak.
- Taksirlah arus kas atas dasar incremental atau selisih. Rencana peluncuran produk baru mungkin akan mengakibatkan pengurangan penjualan produk lama (kanibalisme), lebih-lebih kalau produk-produk tersebut ternyata mempunyai pasar yang sama. Dengan demikian perlu diperhatikan pengurang kas masuk dari produk lama akibat peuncuran produk baru.
- Taksirlah arus kas yang timbul karena keputusan investasi. Aruus kas karena keputusan pendanaan, seperti membayar bunga pinjaman, mengangsur pokok pinjaman, dan pembayaran dividen, tidak perlu diperhatikan. Perhatikan yang kita analisis adalah profitabilitas investasi.
- Jangan memasukkan sunk cost[1]. Apa yang telah terjadi tidak mungkin berubah karena keputusan yang kita ambil. Hanya biaya yang berubah karena keputusan kitalah yang relevan dalam analisis.
Seringkali
dalam arus kas dipergunakan taksiran rugi laba sesuai dengan prinsip akuntansi,
dan kemudian merubahnya menjadi taksiran atas dasar arus kas.
Taksiran
arus kas dengan memodifikasi laporan akuntansi
Sesuai
dengan prinsip akuntansi, laba bersih dilaporkan sebesar Rp. 350 juta.
Sedangkan menurut arus kas. Pada periode tersebut proyek tersebut menghasilkan
kas masuk beersih sebesar Rp. 850 juta. Perhatikan bahwaa kas masuk bersih = laba setelah pajak ditambah penyusutan.
Perhatikan pula dalan taksiran rugi laba sam sekali tidak dimunculkan transaksi
yang menyangkut keputusan pendanaan, yaitu pembayaran bunga (kalau ada). Ini
merupakan cara yang benar.
Misalkan
taksiran arus kas pada tabel di atas merupakan taksiran arus kas dari proyek
peluncuran produk baru. Sayangnya ternyata peluncuran produk baru tersebut
mengakibatkan penurunan kas masuk bersih dari produk lama sebesar Rp. 150 juta.
Dengan demikian arus kas yang relevan untuk proyek peluncuran produk baru
tersebut adalah Rp. 850 juta dikurangi Rp. 150 juta, yaitu sebesar Rp. 700
juta.
Misalkan
untuk pengembangan produk baru tersebut telah
dikeluarkan biaya riset dan pengembangan senilai Rp. 10 miliar. Seandaina
perusahaan akan memproduksi roduk baru tesebut, apakah biaya riset dan
pengembangan ini harus dimasukkan sebagai komponen investasi? arus kas yang
relevan dalam penilaian investasi adalah arus kas yang terjadi apabila
investasi tersebut dilaksanakan dan tidak terjadi apabila tidak dilaksanakan.
Sebagai misal, untuk pembuatan produk tersebut diperlukan mesin tertentu
senilai Rp. 30 miliar, arus kas untuk membeli mesin ini relevan dalam perhitungan karena arus kas tersebut akan terjadi
kalau memutuskan untuk membuat produk baru tersebut, dan tidak terjadi kalau
tidak membuat produk baru. Sebaliknya pengeluaran biaya untuk riset dilakukan,
dan apapun keputusan kita (artinya melaksanakan atau tidak proyek tersebut) tidak akan meruabh arus kas itu, karen
itu arus kas ini tidak relevan dalam penilaian investasi. Biaya yang telah
dikeluarkan disebut sebagai sunk cost. Yang
menunjukkan bahwa kita tidak bisa merubahnya apapun keputusan kita. Karena itu
tidak relevan.
PENGERTIAN
LAPORAN ARUS KAS
Laporan
arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan
aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Informasi ini
penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan
terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya
terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta
kegiatan keuangan.
Kegiatan
operasional untuk perusahaan dagang terdiri dari membeli barang dagangan,
menjual barang dagangan tersebut serta kegiatan lain yang terkait dengan
pembelian dan penjualan barang. Untuk perusahaan jasa, kegiatan operasional
antara lain adalah menjual jasa kepada pelanggannya. Misalkan menjual jasa
aeronautika dan non aaeronautika. Kegiatan ini akan mengakibatkan terjadinya
uang masuk untuk pendapatan dan aliran uang keluar untuk biaya. Baik pendapatan
dan biaya yang terjadi telah dilaporkan dalam laporan laba rugi, namun besarnya
pendapatan tersebut belum tentu sama dengan uang yang diterima karena
perusahaan umumnya menggunakan dasar akrual untuk mengakui pendapatan. Demikian
halnya dengan biaya, biaya yang dilaporkan laba rugi belum tentu sama dengan
arus keluar untuk biaya tersebut.
Kegiatan
investasi merupakan kegiatan membeli atau menjual kembali investasi pada surat
berharga jangka panjang dan aktiva tetap. Jika perusahaan membeli
investasi/aktiva tetap akan mengakibatkan arus keluar dan jika menjual
investas/aktiva tetap akan mengakibatkan adanya arus kas masuk ke perusahaan.
Kegiatan
keuangan atau ada yang menyebutnya kegiatan pendanaan, adalah kegiatan menarik
uang dari kreditor jangka panjang dan dari pemilik serta pengembalian uang
kepada mereka.
BENTUK/METODE PENYAJIAN LAPORAN ARUS
KAS
Terdapat
dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung dan yang
kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada
penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus
kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas
keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis
penerimaan atau pengeluaran kas. Sementara itu dengan metode tidak langsung,
arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang
dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan,
kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan
investasi. Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus kas dengan metode
langsung dan metode tidak langsung.
Metode
Langsung
|
|
|
|
|
|
|
|
PT ABC
|
|
||||
|
LAPORAN ARUS KAS
|
|
||||
|
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
|
|
||||
|
(dalam Rupiah)
|
|
||||
|
|
|
|
|
|
|
|
Arus kas yang berasal
dari kegiatan operasi :
|
|
|
|
|
|
|
Kas yang diterima dari
pelanggan
|
|
951.000
|
|
|
|
|
Dikurangi :
|
|
|
|
|
|
|
|
Kas untuk membeli
persediaan
|
555.200
|
|
|
|
|
|
Kas untuk membayar
biaya operasi
|
259.800
|
|
|
|
|
|
Kas untuk membayar
biaya bunga
|
14.000
|
|
|
|
|
|
Kas untuk membayar
pajak
|
29.000
|
|
|
|
|
|
|
|
858.000
|
|
|
|
Aliran kas bersih dari
kegiatan operasi
|
|
|
93.000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Aliran kas yang
berasal dari kegiatan investasi :
|
|
|
|
|
|
|
Kas masuk yang berasal
dari penjualan investasi
|
|
75.000
|
|
|
|
|
Kas keluar untuk
membeli peralatan
|
|
(157.000)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
(82.000)
|
|
|
Aliran kas bersih untuk
kegiatan investasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Aliran kas dari
kegiatan keuangan :
|
|
|
|
|
|
|
Kas yang diterima dari
penjualan saham
|
|
160.000
|
|
|
|
|
Dikurangi :
|
|
|
|
|
|
|
|
Kas untuk membayar
dividen
|
23.000
|
|
|
|
|
|
Kas untuk membayar
hutang obligasi
|
125.000
|
|
|
|
|
|
|
|
148.000
|
|
|
|
Aliran kas masuk neto
dari kegiatan keuangan
|
|
|
12.000
|
|
|
|
Kenaikan kas
|
|
|
23.000
|
|
|
|
Saldo kas pada awal
tahun
|
|
|
26.000
|
|
|
|
Saldo kas pada akhir
tahun
|
|
|
49.000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Dari laporan terlihat bahwa arus kas
yang berasal dari kegiatan operasional dirinci menjadi penerimaan dari berbagai
sumber yang merupakan kegiatan operasional dan pengeluaran kas untuk berbagai
kegiatan operasional. Arus kas dari kegiatan investasi dan keuangan juga
dirinci menurut jenis-jenis kegiatan yang mengakibatkan timbulnya penerimaan
dan pengeluara kas.
Sementara jika kita lihat contoh di
bawah ini arus kas dari kegiatan operasional tidak dirinci menurut sumber dan
jenis penggunaannya, melainkan net income dikoreksi sehingga net income
tersebut berubah menjadi net cashflows
dari operasi.
METODE TIDAK LANGSUNG
|
|
|
|
|
|
|
|
PT ABC
|
|
||||
|
LAPORAN ARUS KAS
|
|
||||
|
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
|
|
||||
|
(dalam Rupiah)
|
|
||||
|
|
|
|
|
|
|
|
Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :
|
|
|
|
|
|
|
Laba bersih menurut
laporan laba rugi
|
|
90.500
|
|
|
|
|
Ditambah :
|
|
|
|
|
|
|
|
Biaya depresiasi
|
18.000
|
|
|
|
|
|
Penurunan persediaan
kantor
|
8.000
|
|
|
|
|
|
Kenaikan hutang jangka
pendek
|
16.800
|
|
|
|
|
|
Kenaikan hutang biaya
|
1.200
|
|
|
|
|
|
|
|
44.000
|
|
|
|
Dikurangi :
|
|
|
|
|
|
|
|
Kenaikan biaya dibayar
dimuka
|
1.000
|
|
|
|
|
|
Kenaikan piutang usaha
|
9.000
|
|
|
|
|
|
Penurunan hutang pajak
|
1.500
|
|
|
|
|
|
Laba penjualan aktiva
tetap
|
30.000
|
|
|
|
|
|
|
|
41.500
|
|
|
|
Aliran kas bersih dari
kegiatan operasi
|
|
|
93.000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :
|
|
|
|
|
|
|
Kas masuk yang berasal
dari penjualan investasi
|
|
75.000
|
|
|
|
|
Kas keluar untuk
membeli peralatan
|
|
(157.000)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
(82.000)
|
|
|
Aliran kas keluar
bersih untuk kegiatan investasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Aliran kas dari kegiatan keuangan :
|
|
|
|
|
|
|
Kas yang diterima dari
penjualan saham
|
|
160.000
|
|
|
|
|
Dikurangi :
|
|
|
|
|
|
|
|
Kas untuk membayar
dividen
|
23.000
|
|
|
|
|
|
Kas untuk membayar
hutang obligasi
|
125.000
|
|
|
|
|
|
|
|
148.000
|
|
|
|
Aliran kas masuk neto
dari kegiatan keuangan
|
|
|
12.000
|
|
|
|
Kenaikan kas
|
|
|
23.000
|
|
|
|
Saldo kas pada awal
tahun
|
|
|
26.000
|
|
|
|
Saldo kas pada akhir
tahun
|
|
|
49.000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
DATA
UNTUK MENYUSUN LAPORAN ARUS KAS
Aliran kas yang dilaporkan disajikan
dalam tiga kelompok besar kegiatan yaitu kegiatan operasional, kegiatan
investasi serta kegiatan keuangan. Untuk mempermudah penyusunan laporan arus
kas untuk masing-masing kelompok kegiatan maka perlu diperhatikan informasi
yang relevan sebagai berikut :
No.
|
Menyusun Arus Kas Dari
|
Informasi yang Relevan
|
1.
|
Kegiatan Operasional
|
|
2.
|
Kegiatan Investasi
|
|
3.
|
Kegiatan Keuangan
|
|
MEMBACA LAPORAN ARUS KAS
Semula banyak pengguna laporan
keuangan yang lebih banyak mencurahkan perhatiannya pada laporan Laba Rugi dan
Neraca. Laporan Laba Rugi menggambarkan hasil usaha perusahaan selama periode
tertentu. Sementara itu Neraca menggambarkan posisi keuangan pada saat
tertentu. Akhir-akhir ini disadari cara mengelola kas perusahaan juga perlu
dievaluasi yaitu dengan cara mengevaluasi laporan arus kas.
Sebelum melihat bagaimana perusahaan
dikelola kasnya, perlu disadari bahwa untuk membaca laporan keuangan secara tepat
perlu dipahami cara penyajian informasi arus kas. Pada metode langsung, arus
kas dari operasi dirinci sumber –sumbernya dan demikian juga dengan pengeluaran
kas sehingga laporan itu akan mudah dipahami dengan tepat. Pada metode tidak
langsung, laporan arus kas dari operasional diawali dengan net income, kemudian
net income tersebut dikoreksi dengan hal-hal/item-item tertentu yang
diperlakukan berbeda antara dalam penyusunan laporan laba rugi (yang
menghasilkan net income) dengan laporan arus kas. Dalam menyusun laporan laba
rugi perusahaan menggunakan akrual basis, sehingga mungkin pada tahun tertentu
ada biaya yang telah diperlakukan sebagai biaya (expense), tapi pada tahun itu
tidak terdapat pengeluaran kas. Hal-hal inilah yang dikoreksikan pada net income
akan berubah menjadi net cashflows dari operasional. Dengan demikian jika biaya
amortisasi dan depresiasi ditambahkan, janganlah diartikan bahwa depresiasi dan
amortisasi secara fisik akan mengakibatkan adanya aliran kas masuk sebesar itu.
Ada beberapa kemungkinan pola aliran
kas yang terjadi dalam perusahaan, yaitu:
- Semua kegiatan (operasional, investasim dan keuangan) menghasilkan aliran kas yang positif yang berarti penerimaan kas dari masing-masing kegiatan tersebut lebih besar dari pengeluaran kas. Pada keadaan pertama semua kegiatan menghasilkan penerimaan kas yang lebih besar daripada pengeluaran kas. Tentu dalam jangka panjang akan terjadi saldo kas yang besar.
- Semua kegiatan (operasional, investasi dan keuangan) menghasilkan aliran kas yang negatif yang berarti penerimaan kas dari masing-masing kegiatan tersebut lebih kecil dari pengeluaran kas. Ini kebalikan pola 1 di atas, sehingga dalam jangka panjang cadangan kas yang ada akan habis.
- Kegiatan operasional positif sedangkan kegiatan investasi dan keuangan negatif. Pada pola ketiga, perusahaan menggunakan kas dari operasional untuk membayar hutang/pengembalian modal/membayar deviden dan untuk investasi. Pola ini dapat dikatakan ideal dan banyak pengamat mengatakan ini adalah keadaan penen kas.
- Kegiatan operasional dan kegiatan investasi positif tetapi kegiatan keuangan negatif. Sedangkan pada pola hasil penjualan investasi dan opersional digunakan untuk membayar hutang mengembalikan modal.
- Kegiatan operasional negatif sedangkan kegiatan investasi dan keuangan positif. Ini berarti perusahaan menggunakan sebagian investasi dan penarikan pinjaman modal untuk membiayai operasional. Kegiatan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
- Kegiatan investasi negatif sementara kegiatan operasional dan keuangan positif. Perusahaan menggunakan cash dari operasional dan pinjaman/penarikan modal untuk melakukan investasi.
- Kegiatan opersional dan investasi negatif sedangkan kegiatan keuangan positif. Perusahaan melakukan kegiatan operasional dan investasi yang sebagian dibiayai dengan dana pinjaman atau penarikan modal. Sebagian dana juga digunakan untuk operasional. Kondisi ini mungkin terjadi pada perusahaan yang sedang tumbuh.
- Kegiatan investasi positif tetapi kegiatan operasional dan keuangan negatif. Perusahaan mungkin menjual investasi/aktiva tetap untuk memenuhi kebutuhan operasional dan pembayaran hutang/pembayaran ke pemilik.
Dengan memperhatikan beberapa pola
aliran kas di atas peserta akan dapat mengetahui makna dari informasi arus kas
dari suatu perusahaan yang dilaporkan dalam laporan arus kas sehingga dapat
mengevaluasi pengelolaan kas yang dilakukan perusahaan.